Sekelumit cerita tentang sebuah persekawanan antara 4 ikhwan yang dipertemukan Tuhan pada sebuah masa yang orang-orang awam tak pernah terfikirkan tentang ini.
Muhammad Radika Ghifary. Pemuda asal kota Rembang, Jawa Tengah yang meneruskan kuliah di sebuah institut Islam negeri di kota Kudus. Ia nge-kost bersama sepupunya yang masih di jenjang Aliyah juga di Kudus. Dika menempati urutan pertama mahasiswa yang lulus test beasiswa di Institut Islam Negeri Kudus. Dika, begitulah sapaan akrabnya selalu menjadi sosok idola dimanapun ia berada. Namun Dika, hingga kini masih kuat mempertahankan prinsipnya untuk tidak menjalani hubungan spesial dengan seorang akhwat tanpa ikatan pernikahan yang halal terlebih dulu.
Abdullah Salim, lulusan Al-Azhar Jakarta yang lebih milih masuk kampus terpencil di kota Kudus. Ia suka dengan keramahtamahan penduduk desa setempat saat pertama kali ia mengunjungi kota santri itu. Salim tertarik pada bangunan konstruksi Institut Islam Negeri yang menurutnya lebih terlihat religius dan sederhana. Ia bosan dengan sebagian besar bangunan metropolis yang tersohor kecongkakannya. Salim berniat mengubah dirinya yang telah lama hidup dalam kemewahan. Meski dalam tahap awal meminta izin, Salim tak direstui sang papa. Namun Salim tetap berusaha meyakinkan papanya. Well, Salim terkenal julukan perayu yang ulung, Eiittss..jangan pada salah paham. Merayu dalam hal kebaikan kok. Karena Salim memiliki pondasi agama yang tangguh, jadi kemungkinan kecil ia memanfaatkan bakat merayunya menjurus ke hal yang negatif. Next!
Dua ikhwan supel bergaya bak aktor bernama Fauzan Adzima dan Miftahus Surur. Mereka berdua bersahabat sejak kecil. Hidup di kalangan jutawan se-kota Kudus. Milyader dan jutawan yang sering bertandang ke rumah mereka tak luput dari aksi dakwah dua ikhwan ini. Dulu saat mereka masih SMP, mereka nekat mencuri barang bawaan tamu ayahnya lalu dibagikan ke kaum dhu'afa dekat kompleks perumahannya. Mereka sepakat hasil curian itu harus diberikan pada kaum yang benar-benar membutuhkan.
Yuuhuu..... menarik nggak awal alur nih cerita, sobat? Aku kira cukup disini dulu. Afwan, bukannya aku ingin membuat kalian penasaran kemana alur cerita ini mau dibawa (sings sejenak :: mau dibawa kemana...cerita kita...) hehehe... ^_^
Sobat, aku hanya ingin membuat kutipan tentang para ikhwan yang menjadi idaman setiap akhwat untuk kelak menjadi penyandingnya. Nah, Dika, Salim, Fauzan dan Miftah dalam cerita ini akan membawa kita pencarian jati diri mereka sesungguhnya. Tetap dalam lorong jalan-Nya yang penuh liku, ataukah mereka lebih memilih jalan mulus tanpa aral yang terjal namun menyesatkan ke-empatnya.
Oke...
To be continued yach, sobat.........................................................................................
Syukron wa Afwan...
Keep smile ^_^
@beranda inspirasi, by Bintang-Bintang Malam.
0 komentar:
Posting Komentar